Kamis, 05 Maret 2009

renungan diri

Sebagai manusia sebaiknya kita harus selalu dapat merenung diri, bahwa apa tujuan utama manusia hidup di dunia. Allah menciptakan manusia di dunia mempunyai tujuan, yaitu dijadikanlah manusia sebagai khalifah di dunia yang dapat memberikan kebaikan bagi makhluk lain. Tapi kadang kala manusia lupa akan tugasnya sebagai khalifah sehingga tanpa disadari atau tidak disadari sendiri banyak sekali membuat rusak dunia ini, baik secara moral maupun material. Misalnya manusia yang diberikan amanah untuk mendi seorang pemimpin, kadangkala amanah itu tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya justru banyak yang melupakan amanah itu sehingga banyaklah terjadi korupsi, atau bahkan juga manusia melakukan penebangan hutan hutan secra liar sehingga banyak menimbulkan bencana alam yang membuat penderitaan bagi orang lain.

Maka kita patut merenung sejenak bahwa sesungguhnya eksistensi manusia terletak pada hatinya, apabila hatinya baik akan menjadi baiklah dia, dan apabila hatinya menyimpang dari fitrah kebaikan ia pun akan rusak sebagaimana yang disabdakan Rasullullah SAW

“ Dalam tubuh ini terdapat segumpal daging yang memotori semua anggota tubuh lainnya. Jika ia baik semuanyapun menjadi baik dan jika ia rusak semuanyapun macet dan malfungsi itulah yang disebut kalbu “ (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan bercermin dari hadis nabi tersebut saya ingin mengutip dari Kubik leadership bahwa :

Hidup ini singkat

Jadi berikanlah yang terbaik

Bagaimana anda jalani hidup anda selama ini ?

Bagaimana jika anda bisa lebih bahagia ?

Bagaiamana jika anda bisa lebih sukses?

Bagaimana jika anda bisa lebih dicintai?

Jika anda bisa menjadi orang luar biasa

Mengapa anda berhenti berusaha dan puas menjadi orang biasa ?

Dalam hidup anda apa yang anda inginkan?

Apa yang anda banggakan?

Ketika jasad anda telah berselimut tanah

Bagaimana orang lain akan mengingat anda?

Bagaimana jika sesungguhnya anda ditakdirkan

Hidup lebih baik.

Kebanyakan orang tidak pernah tahu

Jadi hdup sepereti apa yang anda pilih ?

Tentunya sebagai manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna kita akan memilih hidup yang bahagia sukses dan dicintai oleh umat. Lalu bagaiamana untuk mencapai hal tersebut? Banyak cara yang dpat bkita lakukan untuk mencapainya. Sebenarnya bahagia sendiri memiliki arti suasana hati yang bebas dari rasa susah. Kalau dalam kacamata saya, Saya akan bahagia jika melihat oranglain bahagia karena sikap, perilakuk tindakan ucapan yang saya lakukan untuknya. Terutama dari lingkungan terdekat, misalnya suami, anak, saudara, murid, teman, tetangga. Dan kebahagaiaan itu tidak dapat diukur dengan materi, mobil rumah perhiasan yang melimpah tapii dari hati yang mersakan. Kesuksesan Apa yang kita inginkan ?

Sukses pada hakikatnya lebih mementingkan nilai kehidupan, seperti kebersamaan, kejujuran, integritas, komitmen, hubungan sosial, kerjasama, dan keadilan. Sederhananya Anda merasa sukses jika orang merasa Anda membahagiakan dia, memberi sesuatu yang membuatnya dapat menikmati hidup secara bermakna. Jika kesuksesan Anda tidak menyebar pada komunitas Anda , Anda hanya sukses “ Have” yaitu sukses memiliki, bukan “ be” yaitu sukses menjadi. Bagaimana Anda bisa merasa enjoy dengan sukses jika orang disekitar kita tidak merasa nyaman, pilu, dan sengsara. Anda sungguh-sunggh tidak sukses jika tidak bisa membangun hubungan dan kemitraan dengan orang secara positif. Betapa banyak orang menjadi terhormat dan dihormati bukan karena mereka memiliki kekayaan dan kekuasaan.

Sebagai akhirulkalam saya hanya ingin menyampaikan bahwa sukses yang bagaimana yang Anda inginkan “ Have “ atau “ Be” Itu tergantung pada kalbu Anda yaitu HATI. Salam.

Kamis, 26 Februari 2009

Anak adalah Amanah

" Ada seorang ibu sedang memangku sorang bayi mungil yang lucu, dan menimang-nimang sambil memberikan sebuah ciuman yang mesra, secara tidak sengaja salah satu dari sahabat Nabi melewatinya. melihat pemandangan itu sejenak sahabat Nabi tersebut berhenti di depan ibu yang memangku anak tersebut. Lalu sahabat tersebut bertanya, " Ibu apakah bayi yang lucu itu putramu?". " Betul Tuan bayi ini adalah putraku ", jawab ibu. " Mengapa anda menciumnya dengan penuh kasih sayang ", tanya seorang sahabat. "Karena aku sangat menyayanginya, dengan sepenuh hatiku, karena aku yang melahirkan dengan menahan rasa sakit demi untuk seorang bayi yang sehat", jawab ibu. " Anda yang melahirkan begitu sayang sekali, apalagi Zat yang maha Mencipta, Allah SWT yang menciptakan manusia dari segumpal tanah begitu luar biasa kasih sayang-Nya kepada makhluk yang diciptkan-Nya, maka renungkanlah bahwa anak adalah amanah bagi seorang ibu yang melahirkannya." kata seorang sambil berlalu dari hadapan ibu.
Dari cerita di atas, pantaskah kita seorang ibu menelantarkan putranya. Apalagi dari berita infotaiment ada seorang ibu yang membunuh putranya sendiri karena takut miskin. Astagfirullah hanya ucapan zikir mohon maaf kepada Allah atas semua itu.
Bagaimanapun kondisi anak yang kita lahirkan, entah anak tersebut cacad, jelek, dan banyak kekurangan lainnya, kita harus tetap menyayanginnya, karena itu anak adalah amanah yang diberikan Allah kepada seorang ibu. Tugas sorang hanya mengantarkan putranya menjadi manusia yang sholeh, sholehah dan berguna bagi umat. Untuk putraku yang sangat ibu sayangi menurutlah pada nasehat orang tua agar kelak kamu dapat bahagia dunia dan akherat. Amin

Selasa, 27 Januari 2009

mimpi

Impian dapat terwujud jika kita berusaha dan bekerja dengan semaksimal mungkin.Menebar impian menuas harapan adalah bagian dari mimpi- mimpi indah yang akan terwujud untuk mendapatkan kasih sayang dari Allah dan sesama manusia

Pendidikan

Pendidikan Dasar diwajibkan bagi usia sekolah